TINEMU.COM - Kesambet, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah istilah dari bahasa Jawa yang bermakna sakit dan (menyebabkan penderitanya) mendadak pingsan karena gangguan roh jahat. Sedangkan menurut Buya Yahya, pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon, jika terlihat terganggu fisiknya haruslah pertama dibawa ke dokter.
Dalam video dakwahnya di YouTube Al-Bahjah-TV">Al-Bahjah TV yang bertajuk "Cara Menyembuhkan Orang Kesambet" ulama bernama lengkap Yahya Zainul Ma'arif, Lc., M.A., Ph.D, sebenarnya tidak ada ilmu yang bisa menjelaskan tentang kesambet, karena dalam Al Quran pun disebutkan Jin atau Setan tidak perlu masuk ke dalam tubuh manusia hanya untuk menggoda keimanannya. "Cukup dengan (memberi perasaan) waswas. Tidak perlu masuk-masuk." katanya.
Dalam video yang diunggah oleh Al-Bahjah-TV">Al-Bahjah TV itu, Buya Yahya menjawab sebuah pertanyaan tentang bagaimana mengobati seseorang yang kesambet. Ulama asal Blitar yang sekarang menetap di Cirebon tersebut lebih lanjut mengatakan dirinya tidak memiliki keilmuan untuk membahas tentang Jin atau Setan yang bisa masuk ke dalam tubuh manusia.
Baca Juga: Resensi Film Autobiography, Sebuah Cerita untuk Mengidentifikasi Sosok Kekuasaan
Tetapi, Buya Yahya mewanti-wanti bahwa barangkali terjadi salah diagnosa terhadap orang yang dianggap kesambet tersebut. Menurutnya, jika memang secara fisik tidak ada gangguan, akan lebih baik jika diteliti kesehatan psikisnya dengan bantuan seorang psikolog yang profesional.
"Lebih bagus lagi jika psikolognya itu mengenal Allah SWT, karena kuncinya adalah kembali kepada Allah SWT." Lebih lanjut, Buya Yahya mengilustrasikan orang yang mengalami kekhawatiran atau waswas itu sebagai mereka yang punya hutang dan harus kembali diingatkan bahwa ada penjamin atas utang-utangnya yaitu Allah SWT sehingga hatinya akan kembali tenang.
Baca Juga: Kemendikbudristek Pertegas Komitmen Hapus Kekerasan Seksual di Lingkungan Pendidikan
Jika diajak bicara, dibawa ke psikolog, diberi obat, masih terlihat belum sembuh, bisa diupayakan dengan cara dirukyah, begitu menurutnya. "Rukyah itu sederhana, baca Al-Fatihah, berzikir."
Tetapi, sebagai pendapat Buya Yahya, sebaiknya para ulama tidak berurusan dengan hal-hal seperti kesambet atau kerasukan itu, lebih baik memperkuat keimanan umat agar semakin yakin dengan Allah SWT. "Adanya orang yang sampai bunuh diri bukan karena depresi itu bukan karena lemah iman tapi karena semakin keropos imannya, karena semakin kurang yakin dengan Allah SWT," imbuhnya.
Artikel Terkait
Wawancara dengan Iblis (1): Rahasia Bagaimana Iblis Bisa Menguasai 98 Persen Manusia
Gus Baha: Takdir Manusia Itu Suka Bertengkar, Jadi Ya Dinikmati Saja
Tidak Usah Baper, Tidak Semua Firaun Jahat, Kok!