TINEMU.COM - Indonesia, sebagai negara dengan potensi ekonomi yang besar, baru-baru ini dihadapkan oleh temuan memprihatinkan dalam Logistic Performance Index (LPI) 2023. Skor LPI Indonesia disebutkan 3,0 dan menempati urutan 63 dari sebelumnya 46 di tahun 2018. Sementara, Singapura di posisi pertama dengan skor 4,3.
McEasy, perusahaan penyedia solusi bisnis digital Software-as-a-Service (SaaS) bagi operator logistik dan transportasi, melihat adanya tantangan serius dalam mengelola aliran barang dan jasa di rantai pasokan serta menyikapinya dengan solusi optimistis melalui iFuel.
Solusi inovatif, iFuel merupakan teknologi sensor kendaraan yang mampu membawa pengendalian dan efisiensi bahan bakar ke tingkat yang belum pernah ada sebelumnya.
Baca Juga: Wulan Guritno ditunggu Bareskrim, Buntut Iklan Judi Online
Ada enam indikator pengukuran LPI yang dilakukan Bank Dunia terhadap 139 negara yaitu kepabeanan, infrastruktur, pengiriman internasional, kompetensi dan kualitas logistik, timeline, serta pelacakan dan penelusuran (tracking and tracing).
Pada kompetensi dan kualitas logistik, Indonesia mendapat skor 2,9, indikator pelacakan dan penelusuran serta timeline juga turun mendapat skor 3 dan timeline 3,3, yang seluruhnya merupakan penurunan dari skor tahun 2018.
CEO McEasy, Raymond Sutjiono mengatakan hasil ini mencerminkan beberapa masalah kritis dalam infrastruktur logistik, efisiensi transportasi dan hal lainnya. McEasy menghadirkan iFuel sebagai solusi inovatif untuk perubahan dalam pengelolaan rantai pasokan dan manajemen bahan bakar di Indonesia.
“iFuel mewakili komitmen kami yang kuat terhadap penelitian dan pengembangan teknologi inovatif. Kami percaya bahwa solusi ini memiliki potensi besar untuk mengubah cara perusahaan mengelola armada mereka, memberikan manfaat yang nyata dan merespon dengan cepat perubahan yang dibutuhkan,” ujar Raymond.
iFuel membawa perubahan mendasar dalam pengendalian dan efisiensi penggunaan bahan bakar berbagai armada kendaraan seperti truk dan bus, yang dimiliki perusahaan.
iFuel memiliki kemampuan untuk memantau, mengintegrasikan dan menganalisis data dengan Fleet Management System, termasuk fitur Driver Scorecard secara real-time. Dengan akurasi mencapai lebih dari 90%, iFuel memungkinkan armada untuk dapat memantau volume bahan bakar secara presisi.
Baca Juga: Lagu Baru Windy Saraswati: Mau Sentuh, Nikah Dulu
Dashboard intuitif iFuel memberikan visualisasi data yang mudah dimengerti sehingga memungkinkan pengambil keputusan di perusahaan untuk mengambil tindakan tepat dan responsif.
Laporan iFuel dapat mengidentifikasi titik pengisian bahan bakar, memberikan informasi tentang efisiensi bahan bakar lalu memberikan notifikasi terkait penurunan atau penambahan bahan bakar yang mencurigakan dalam waktu di bawah 10 menit.
Artikel Terkait
Tim Gelatah UNAIR Kembangkan Bahan Bakar Ramah Lingkungan dari Minyak Jelantah
Keren! Pemerintah Uji Coba Bensin Sawit, Bahan Bakar Berkualitas Tinggi
KAI, Pelindo, dan Pos Indonesia Sepakat Integrasikan Layanan Logistik
Bahan Bakar Gasku untuk Sepeda Motor, Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan
Produksi Kendaraan Listrik Roda Tiga Multifungsi, Tomara Siap Penuhi Kebutuhan Instansi Pemerintah