TINEMU.COM - Masih lekat dalam ingatan Yubita Hida Aprilia (19) enam tahun lalu. Tepatnya, pada 15 September 2017 ia harus merelakan kaki kanannya untuk diamputasi.
Prosedur itu mau tak mau harus dilakukannya agar tumor tulang yang menggerogoti telapak kaki hingga bagian betis tidak menyebar kebagian tubuh lainnya. Mahasiswa baru prodi Bahasa Indonesia FIB ini ingat betul hari itu menjadi hari yang tak mudah baginya.
Namun kali ini, pada yang sama, 15 September 2023 justru menjadi momen membahagiakan dalam hidupnya. Bagaimana tidak, ia menerima bantuan kaki palsu baru dari Dirlantas Polda DIY, Kombespol Alfian Nurrizal.
Baca Juga: Tingkatkan Layanan, LRT Jabodebek Tambah Jumlah Perjalanan
Bantuan kaki palsu baru ini tak lepas dari kisahnya yang sempat viral di media sosial. Perjuangan seorang gadis dengan keterbatasan fisik dan ekonomi mampu menembus batas-batas keterbatasan.
Ia berhasil membuktikan kepada dunia bahwa keterbatasan yang dimilikinya tak menghambat tekadnya untuk mengapai asa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.
Gadis asal Desa Termas, Kecamatan Karangrayung, Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah ini diterima di UGM. Ia lolos masuk UGM melalui jalur SNBT dengan UKT pendidikan unggul bersubsidi 100% alias gratis tanpa dipungut biaya pendidikan hingga lulus nantinya.
Baca Juga: Ketika Penyair Budhi Setyawan Kembali ke Puisi
Berita itu sampai di telinga Kombespol Alfian. Tanpa ragu ia segera mencari info tentang Yubita. Lalu pada bulan Agustus 2023 ia berkunjung ke UGM untuk menemui Yubita untuk menawarkan bantuan kaki palsu.
Tak butuh waktu lama setelah tawaran tersebut direspon positif oleh Yubita, proses pembuatan kaki palsu pun langsung dijalankan.
Setelah menerima kaki palsu tanpa ragu Yubita pun segera melepas kaki palsu lamanya dan memasang kaki palsu barunya. Perlahan ia berjalan untuk memastikan kaki palsu barunya itu bisa digunakan dengan baik.
Baca Juga: Asyik! FKKMK UGM Sediakan Sarapan Gratis Bagi Mahasiswa di Angkringan 8888
Ia merasa lebih nyaman dalam beraktivitas dengan kaki palsu barunya. Karenanya ia sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan karena mendukung untuk beraktivitas sehari-hari.
Kaki palsu yang dia pakai sebelumnya sebenarnya masih layak digunakan. Kaki palsu tersebut baru satu tahun lalu ia beli di perajin kaki palsu yang ada di daerahnya. Namun ia mengeluhkan saat memakai kaki palsu tersebut tumpuannya kurang stabil.
Artikel Terkait
Selamatkan Pejalan Kaki di Perlintasan Kereta, Petugas PJL Terima Hadiah dari KAI
Lingkar Cendala Rilis Video Klip ‘Kaki Seribu', Analogikan Politik dengan Belatung
Yubita Hida Aprilia, Mahasiswa Disabilitas UGM Senang Terima Bantuan Kaki Palsu
Inspiratif! Kisah Apia Dewi Agustin, Anak Petani Gunung Lawu Peroleh Beasiswa S1-S3 di UGM
Mahasiswa UGM Kembangkan Tecobator Gama Untuk Tingkatkan Umur Simpan Madu Nabati Kelapa