TINEMU.COM - Pemerintah telah menerapkan sejumlah tindakan pencegahan dan pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) seperti fogging, edukasi kepada masyarakat dan pengurangan tempat perkembangbiakan nyamuk. Pendekatan baru yang sedang dikembangkan adalah pelepasan nyamuk jantan mandul.
Studi percontohan pelepasan nyamuk jantan mandul berbasis radiasi di Indonesia dilakukan pada Rabu, 10 November 2022 di pemukiman RW 04 Kelurahan Sekejati Kota Bandung.
Melansir dari laman brin.go.id, kegiatan ini dilakukan untuk meninjau teknik serangga mandul untuk menurunkan jumlah populasi nyamuk dengan cara menyebarkan nyamuk jantan mandul pada habitatnya.
Baca Juga: Kemenag Pastikan Vaksinasi Meningitis Bukan Syarat Umrah, Dianjurkan untuk Komorbid
Peninjauan dilakukan oleh rombongan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) beserta para delegasi yang tergabung dalam acara TC Project Coordination Meeting RAS5095: “Enhancing The Capacity and The Utilization of The Sterile Insect Technique for Aedes Mosquito Control.”
Mereka berjalan menyusuri gang-gang sempit di pemukiman RW 04 Kelurahan Sekejati. Jarak antara rumah tidak lebih dari tiga meter. Kondisi drainase di lingkungan tidak mampu mengalirkan limpahan air hujan ataupun air limbah domestik, sehingga menghasilkan genangan.
Kondisi seperti ini dapat menimbulkan berbagai bibit penyakit seperti munculnya bibit nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Baca Juga: Yuk Ikuti Lomba Desain Ulang Logo Solo The Spirit of Java dan Maskot Rajamala
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan sampai dengan Juli 2021, Kota Bandung masuk sebagai satu dari tiga kota di Indonesia dengan kasus DBD tertinggi, yaitu sebanyak 1.191 kasus. Salah satu kasus tertinggi adalah di Kelurahan Sekejati.
Artikel Terkait
Potensi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Kendalikan DBD
BRIN dan PT Kimia Farma Luncurkan Pendeteksi Tuberculosis di Dalam dan Luar Paru
BRIN Umumkan Pemenang LKIR dan NYIA 2022
BRIN Buka Peluang Talenta Muda Terlibat Dalam 7 Survei Nasional
Potensi Hujan Saat KTT G20 di Bali Cukup Tinggi, BRIN, BMKG dan TNI-AU Lakukan Modifikasi Cuaca