Hingga Louis Braile Meninggal, Tak Ada Pengakuan Atas Huruf Braile Ciptaannya

- Sabtu, 7 Januari 2023 | 11:51 WIB
Foto dari intisari.grid.id
Foto dari intisari.grid.id

TINEMU.COM - Jakarta 2023 – Tanggal  4 Januari, hari kelahiran Louis Braille diperingati oleh dunia internasional sebagai "Hari Braille". Louis Braille lahir pada tanggal 4 Januari 1809 di Coupvray, Perancis.

Berkat inovasinya, lebih dari 40 juta orang Tunanetra di seluruh dunia dapat belajar membaca dan menulis, serta oleh karenanya dapat mengenyam pendidikan sebagaimana rekan-rekannya yang awas. 

Usaha untuk menciptakan tulisan bagi orang tunanetra telah dimulai. Sekurang-kurangnya 17 abad yang lalu, ketika seorang cendekiawan tunanetra Jepang pada abad ke-4 mengukir huruf-huruf pada kayu dan mendirikan sebuah perpustakaan yang cukup besar untuk menghimpun karya-karyanya itu.

Hingga awal abad ke-19, orang-orang di Eropa masih memusatkan usaha membantu tunanetra belajar membaca dan menulis itu dengan memperbesar huruf latin atau romawi dengan menggunakan tali-temali, potongan-potongan logam, kulit atau kertas, tetapi hasilnya masih jauh dari memuaskan.

Puncak keberhasilan usaha-usaha ini dicapai oleh Louis Braille, seorang anak tukang sepatu yang menjadi buta akibat tergores matanya oleh pisau pemotong kulit milik ayahnya.

Baca Juga: Mengenang Harun Al Rasyid, Bidan Lahirnya Era Keemasan Islam (4)

Louis Braille mendapatkan inspirasi bagi ciptaannya itu dari Kapten Charles Barbier, seorang bekas perwira artileri Napoleon. Dalam peperangan Napoleon, Barbier menciptakan tulisan sandi yang terdiri dari titik-titik dan garis-garis timbul yang dinamakannya "tulisan malam".

Dia menggunakan  tulisan ini untuk memungkinkan pasukannya membaca perintah-perintah militer dalam kegelapan malam dengan merabanya melalui ujung-ujung jari.

Meskipun ciptaan Barbier ini telah terbukti berhasil untuk keperluan militer, tetapi tidak cocok untuk keperluan membaca dan menulis biasa. Akan tetapi, ini memberi petunjuk yang sangat berharga bagi Louis Braille ke arah apa yang sedang dicari-carinya.

Setelah pertemuannya dengan Charles Barbier, Louis Braille selalu memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk membuat titik-titik dan garis-garis pada kartu-kartu untuk berusaha menciptakan tulisan yang cocok bagi tunanetra.

Dia selalu mencobakan setiap perkembangan tulisannya itu kepada kawan-kawannya yang tunanetra. Menyadari bahwa jari jari kawan-kawannya lebih peka terhadap titik daripada terhadap garis, maka dia memutuskan untuk hanya menggunakan titik-titik saja dan mengesampingkan garis-garis bagi tulisannya itu. 

Baca Juga: Mengenang Harun Al Rasyid, Bidan Lahirnya Era Keemasan Islam (3)

Akhirnya, pada tahun 1834, ketika Louis Braille berusia awal 20-an, sempurnalah sistem tulisan yang terdiri dari titik-titik timbul itu. Louis Braille hanya menggunakan enam titik domino sebagai kerangka sistem tulisannya itu.

Satu atau beberapa dari enam titik itu divariasikan letaknya sehingga dapat membentuk sebanyak 63 macam kombinasi yang cukup untuk menggambarkan abjad, angka, tanda-tanda baca, matematika, musik, dan sebagainya.

Halaman:

Editor: Zabidi Sayidi

Sumber: kemensos.go.id

Tags

Terkini

Daun Salam Ternyata Banyak Khasiatnya! Apa Saja?

Senin, 6 Maret 2023 | 08:02 WIB

Matador Glass Solusi Tingkatkan Produktivitas Perusahaan

Selasa, 28 Februari 2023 | 16:00 WIB

Kenali Perbedaan Ular Kobra dan King Cobra

Kamis, 23 Februari 2023 | 06:45 WIB
X