Surya Satellite-1 Berhasil Mengorbit di Luar Angkasa

- Senin, 9 Januari 2023 | 10:12 WIB
Surya Satellite-1 (SS-1) satelit nano karya anak bangsa berhasil mengorbit di luar angkasa. (brin.go.id)
Surya Satellite-1 (SS-1) satelit nano karya anak bangsa berhasil mengorbit di luar angkasa. (brin.go.id)

TINEMU.COM - Surya Satellite-1 (SS-1) satelit nano karya anak bangsa berhasil mengorbit di luar angkasa tepat pada pukul 15.03 WIB, Jumat, 6 Januari 2023. Satelit tersebut akan beroperasi di ketinggian 400-420 km di atas permukaan bumi dengan sudut inklinasi 51,7 derajat.

Detik-detik pelepasan Surya Satellite-1 (SS-1) dari International Space Station (ISS) yang difasilitasi oleh Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) itu dilakukan secara hybrid dari Tsukuba Space Center, Jepang dan disaksikan secara virtual di Gedung BJ Habibie, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta.

Sebelumnya, Surya Satellite-1 (SS-1) berhasil meluncur menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional atau International Space Station (ISS) menggunakan roket SpaceX CRS-26 pada Minggu (27/11/2022) dari NASA Kennedy Space Center, Florida.

Baca Juga: Harapan Jokowi Setelah PPKM Dicabut

Peluncuran satelit nano relatif baru di Indonesia, karena mayoritas yang beroperasi dan dipakai saat ini satelit mikro. SS-1 sendiri merupakan satelit nano atau cubesat yang berukuran 10 x 10 x 11.35 cm dengan berat 1 hingga 1,3 kg, lebih kecil dari satelit mikro atau tubesat yang biasanya memiliki berat 50-70 kg.

Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Robertus Heru Triharjanto mengatakan bahwa peluncuran dan pelepasan SS-1 menuju orbit akan memberikan suntikan motivasi terhadap pentingnya penguasaan teknologi satelit untuk Indonesia.

Selain itu, SS-1 juga memiliki gagasan yang penting yaitu untuk membangun kapabilitas generasi muda Indonesia dalam penguasaan teknologi satelit.

Baca Juga: Kemenag Buka Seleksi Petugas Haji 2023, Daftar Melalui Aplikasi Pusaka dan Harus Kuasai IT

Proyek SS-1 diinisiasi oleh engineer muda Indonesia dari Surya University bekerja sama dengan Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI) sejak Maret 2016. Pada 2017, SS-1 memulai pengerjaan dan pelatihan pembuatan Nano Satelit dengan supervisi dari para periset di Pusat Teknologi Satelit.

“BRIN akan selalu mendukung pengembangan satelit yang dikembangkan oleh universitas maupun startup Indonesia dengan keahlian yang telah dimiliki, dalam skema dukungan riset, serta fasilitas pengujian dan integrasi satelit yang disiapkan oleh BRIN,” ujar Heru.

BRIN turut memberi dukungan penuh terhadap proyek pengembangan satelit nano yang diprakarsai oleh Surya University tersebut. Dukungan itu berupa bimbingan ahli satelit dimulai dari tahap desain, manufaktur, perangkaian, hingga pengujian satelit.

Baca Juga: Ketika Daniel Craig Menjadi Detektif Kembali, Resensi Film Glass Onion: A Knives Out Mistery.

Selanjutnya juga dukungan kolaborasi multi-pihak antara tim insinyur muda bersama PT. Pasifik Satelit Nusantara, Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI), dan PT. Pudak Scientific. Dukungan juga diberikan Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam proyek pengembangan Satelit SS-1.

Plt. Deputi Bidang Sumber Daya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi BRIN, Edy Giri Rachman Putera menjelaskan BRIN berupaya mengelola talenta muda, dengan melakukan pendampingan, pengembangan dan persiapan menjadi talenta potensial yang diakui secara internasional.

Halaman:

Editor: Setiyo Bardono

Sumber: Humas BRIN

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Daun Salam Ternyata Banyak Khasiatnya! Apa Saja?

Senin, 6 Maret 2023 | 08:02 WIB

Matador Glass Solusi Tingkatkan Produktivitas Perusahaan

Selasa, 28 Februari 2023 | 16:00 WIB

Kenali Perbedaan Ular Kobra dan King Cobra

Kamis, 23 Februari 2023 | 06:45 WIB
X