TINEMU.COM - Jajanan ciki ngebul digemari pelajar dan anak-anak karena unik dan harganya murah. Jajanan warna-warni ini bisa mengeluarkan asap saat di santap.
Asap yang keluar dari ciki ngebul berasal dari nitrogen cair atau liquid nitrogen yaitu nitrogen yang berada dalam keadaan cair pada suhu yang sangat rendah.
Namun baru-baru ini dilaporkan ada puluhan anak Sekolah Dasar (SD) di beberapa daerah dilaporkan mengalami keracunan usai menyantap ciki ngebul.
Baca Juga: Aplikasi SAPA Pegadaian, Tangani Keluhan Pelanggan secara Realtime
Pakar Kesehatan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Isnaeni menyebut nitrogen tidak beracun, tetapi nitrogen cair menimbulkan beberapa risiko kesehatan dan keselamatan.
nitrogen cair dapat menyebabkan radang dingin, luka bakar, terutama pada jaringan lunak serta menimbulkan risiko sesak napas.
“nitrogen cair merupakan cairan kriogenik, sehingga dapat langsung membekukan jaringan hidup,” jelas Isnaeni, dikutip Tinemu.com dari laman um-surabaya, 12 Januari 2023.
Baca Juga: DJI RS 3 Mini dan DJI Mic, Perangkat Andalan untuk Memproduksi Konten Berkelas
Dosen Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya menerangkan radang dingin yang serius dan berpotensi fatal terjadi akibat menelan nitrogen cair atau dari tumpahan yang berlebihan.
Risiko sesak napas bergantung pada lokasi di dalam ruangan, kondisi ruangan tertutup atau tidak. Karena nitrogen tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa, sesak napas dapat terjadi dengan sedikit atau tanpa peringatan.
“Karena sangat dingin, nitrogen cair dapat mencairkan oksigen dari udara. Oksigen dapat menumpuk di sekitar wadah nitrogen cair, menyebabkan oksidasi bahan. Zat organik dapat teroksidasi dengan keras. Hal inilah yang menimbulkan anak-anak keracunan,” imbuhnya lagi.
Baca Juga: Genap Berusia 9 Tahun, Komunitas Jalur Bekasi Tumbuhkan Rasa Kekeluargaan Pengguna KRL
Isnaeni menjelaskan, Nitrogen diatomik, N2 dikenal dengan simbol populernya LN2, singkatan liquid nitrogen.
Secara organoleptis, LN2 berbentuk cair, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak beracun, sehingga ketika ditambahkan ke dalam makanan tidak merubah bentuk dan rasa.
Artikel Terkait
Sarapan Belum Jadi Kebiasaan Bagi Anak-Anak Indonesia
Psikolog UGM Sebut Lato-lato Bisa Kurangi Ketergantungan Anak Bermain Gawai
Bukan Sekedar Mainan, Dosen Unpad Ungkap Manfaat Bermain Lato-Lato
Hati-Hati! Ini Bahaya Nitrogren Cair Pada Ciki Ngebul