• Selasa, 26 September 2023

Orang-orang Piknik Telah Pulang, Mati di Saturnus Rilis Album Menyedihkan

- Senin, 11 September 2023 | 07:48 WIB
Setelah Balada Orang Orang Piknik, Mas’aril Muhtadin alias Mati di Saturnus merilis album Menyedihkan. (Mas’aril )
Setelah Balada Orang Orang Piknik, Mas’aril Muhtadin alias Mati di Saturnus merilis album Menyedihkan. (Mas’aril )

TINEMU.COM - Mas’aril Muhtadin mungkin bisa dibilang salah satu musisi yang paling produktif di Malang Raya. Dalam waktu 2 tahun saja, Mas’aril Muhtadin alias Mati di Saturnus sudah memproduksi album sophomore dari Balada Orang Orang Piknik yang rilis 2020 yaitu sebuah album berjudul Menyedihkan.

Mengenyam asam garam kancah permusikan Malang Raya mulai dari Kabupaten hingga Kota, Mati Di Saturnus tidak mengerucutkan pendengarnya ke dalam koridor musik folk saja. Terinspirasi King Gizzard and The Lizard Wizard, Mati di Saturnus mengambil mazhab unfettered exploration, kreativitasnya mengalir sak ngecrot e atau sekenanya.

Tidak hanya folk, namun juga merambah slowcore, indie rock, ballad, post rock, itu pun secara tak sengaja. Mati di Saturnus tidak memiliki deskripsi aktual untuk mendeskripsikan musik-musiknya seperti yang ia percaya. Sehingga, para pendengar musik secara umum bisa menikmati karya-karyanya tanpa koridor yang mengikat.

Baca Juga: Ini Dia Empat Film dan Series Superheroes di Akhir 2023

“Musik adalah ritme panjang yang berjalan sejak kehidupan ini dimulai, dan saya baru saja memulainya,” jelas Aril melalui keterangan tertulis yang diterima Tinemu pada 11 September 2023.

Salah satu senjata dari musik Mati di Saturnus adalah liriknya. Kebanyakan lirik dari Mati di Saturnus berasal dari cerita fiktif yang diwarnai oleh ironi, paham teistik dan nihilistik secara bersamaan yang didapatkan dari renungan panjang seorang Aril. Hal ini juga masih diterapkan di album kedua Mati di Saturnus yang bertajuk Menyedihkan.

Dibandingkan album pertama Balada Orang-Orang Piknik (2020), album Menyedihkan didominasi lagu-lagu bertema lebih gelap. Rilis pada September 2023, album Menyedihkan ini Aril tulis sejak akhir tahun 2020 ketika dunia tengah dilanda pandemi.

Baca Juga: Mengapa Film Biopik Indonesia (Banyak yang) Gagal?

Namun lagu-lagu di album ini, ia rasa tak ada hubungannya dengan pandemi, karena Aril merasakan sendiri bahwa dia bukan orang yang terlalu cerdas untuk bersikap reaksioner. Dalam proses kreatifnya, Aril perlu waktu untuk menulis sebuah lagu, hingga mendapatkan sudut pandang sempurna untuk memandang suatu fenomena. Hal itu bisa membutuhkan waktu cukup lama.

“Apabila lagu-lagu yang saya tulis adalah sesuatu yang naif dan sembrono saya akan mencari cari pembenaran hingga saya menemukan pembenaran atas apa yang saya tulis, apabila saya tidak menemukan pembenaran itu maka tulisan itu akan saya buang saja. Saya pun tidak pernah benar benar mengkonsep secara kaku terhadap lagu lagu saya, semua mengalir begitu saja,” terang Aril

Untuk tema album Menyedihkan ini, Mati Di Saturnus mengambil hal-hal yang personal baginya. Sebagai contoh, di lagu pertama berjudul “Kata”, Aril menulis tentang inferioritas yang ia rasakan pribadi dalam mengungkapkan apa yang alam bawah sadarnya inginkan dengan hanya media kata-kata.

Baca Juga: Film Ininnawa, Sebuah Kritik untuk Sistem yang Gagal

Kata-kata pula yang menjadi salah satu penyebab Mati Di Saturnus bermusik, karena Aril merasa musik mampu menjadi bumbu yang pas untuk menyalurkan isi alam bawah sadarnya.

Lagu “Kata” menggunakan tokoh fiktif sebagai subyek dalam lirik yang berusaha Aril gambarkan dalam lagu tersebut sebagai sosok yang sempurna sebagai pembanding dirinya yang ia sendiri rasa tak berdaya. Lagu “Kata” sendiri dalam proses kreatifnya, dikemas dalam lirik bertema ode.

Halaman:

Editor: Setiyo Bardono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

One More Time dari Blink 182 Sarat Emosi dan Personal

Minggu, 24 September 2023 | 12:25 WIB

Blue Beetle, Jagoan Super DC Penantang Spiderman?

Sabtu, 23 September 2023 | 15:40 WIB

Killing Bono: ketika Sobatmu Ternyata adalah Rivalmu

Selasa, 19 September 2023 | 10:38 WIB

Ini Dia Empat Film dan Series Superheroes di Akhir 2023

Minggu, 10 September 2023 | 17:59 WIB

Film Ininnawa, Sebuah Kritik untuk Sistem yang Gagal

Minggu, 10 September 2023 | 17:20 WIB

The Equalizer 3; Banjir Darah yang Meresahkan di Sisilia

Minggu, 3 September 2023 | 10:59 WIB

Dangdut Goes to UNESCO

Kamis, 31 Agustus 2023 | 10:01 WIB

Once Mekel dan Tulus Masuk Nominasi Kaset Awards 2023

Kamis, 17 Agustus 2023 | 20:13 WIB
X