• Selasa, 26 September 2023

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (188)

- Sabtu, 16 September 2023 | 09:00 WIB
Cover Pahlawan Padang Gurun (Liang I Shen)
Cover Pahlawan Padang Gurun (Liang I Shen)

TINEMU.COM - “Ketika Yang Kian-pek itu pulang kesini bukankah dia ditemani oleh seorang busu bangsa Mongol?” tanya Bing-sia.

“Benar, busu Mongol itu bernama U Sa, terhitung satu di antara ke-36 jago kemah emas yang dibanggakan Jengis Khan. Ketika kuterima kabar demikian, pernah aku mengikuti jejak mereka. Cuma sayang aku rada lengah sehingga di tengah jalan aku kehilangan jejak arah tujuan mereka.”

“Betul jadinya kalau begitu,” ujar Bing-sia.

“Dimana kau pergoki mereka?” tanya In-hong.

“Di kampung halaman Li-bengcu (Li Su-lam).”

“O, tahu lah aku. Sesudah Li-bengcu melarikan diri dari Holon, tentu mereka diperintahkan Jengis Khan untuk menyusul dan membereskan jiwa Li-bengcu.”

“Menurut cerita Li-bengcu, katanya Busu Mongol itu bermaksud mencuri sejilid kitab pusaka di rumahnya, adapun maksud tujuan Yang Kian-pek kurang jelas. Yang terang pada malam itu secara diam-diam busu Mongol itu telah menyusup masuk ke rumah keluarga Li, sedang Yang Kian-pek mengawasi di luar rumah. Kebetulan pada malam itu juga aku pun pergi mencari Li-bengcu, tengah malam buta aku telah bergebrak dengan dia di dalam hutan dan hampir-hampir aku dikalahkan. Untung Li-bengcu telah merobohkan busu mongol itu dan keburu tiba sehingga Yang Kian-pek dibikin ngacir. Akan tetapi busu Mongol yang roboh karena Hiat-to tertotok oleh Li-bengcu itupun sempat kabur.”

Mendengar sampai disini, In-hong terheran-heran, ia menyela, “Aneh, sebagai murid Kok-tayhiap dari Siau-lim-pay yang termashur itu, ilmu Tiam-hiat Siau-lim tentunya lain daripada yang lain, mengapa U Sa yang tertotok oleh li-bengcu itu mampu kabur?”

“Hal inipun mengherankan aku,” jawab Bing-sia.

“Menurut keadaan waktu itu, terang Yang Kian-pek tidak mungkin sempat menolong U Sa.”

“Kalau kepandaian U Sa sendiri rasanya juga tidak mampu membuka Hiat-to sendiri yang tertotok,” kata In-hong.

“Apakah mungkin ada orang ketiga yang menolongnya?”

Teringat kepada kejadian malam itu, hati Bing-sia menjadi rada kesal, terutama kesalahan paham Nyo Wan justru berpangkal pada kedatangannya ke rumah Li Su-lam pada malam itu. Maka ia tidak meneruskan lagi, tapi lantas tanya, ”Kini giliranmu untuk bercerita.”

“Ai, cerita ini sangat panjang kalau diuraikan,” ujar In-hong sambil menghela napas;

"Kakek guruku mempunyai empat murid. Yang Thian-lui adalah murid pertama, jadi dia adalah Toasupek. Jisupek sudah meninggal waktu muda, beliau tidak mempunyai pewaris.

Halaman:

Editor: Dedy Tri Riyadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (198)

Selasa, 26 September 2023 | 09:00 WIB

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (197)

Senin, 25 September 2023 | 09:00 WIB

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (196)

Minggu, 24 September 2023 | 09:00 WIB

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (195)

Sabtu, 23 September 2023 | 09:00 WIB

Auman Sang Singa Tua

Jumat, 22 September 2023 | 18:23 WIB

Lantunan Buku Harian Dido

Jumat, 22 September 2023 | 18:05 WIB

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (194)

Jumat, 22 September 2023 | 09:00 WIB

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (193)

Kamis, 21 September 2023 | 09:00 WIB

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (192)

Rabu, 20 September 2023 | 09:00 WIB

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (191)

Selasa, 19 September 2023 | 09:00 WIB

Lili Tak Mampir ke Moskow

Senin, 18 September 2023 | 19:09 WIB
X