• Selasa, 26 September 2023

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (77)

- Minggu, 28 Mei 2023 | 09:00 WIB
Sampul Cerbung (Playground AI)
Sampul Cerbung (Playground AI)

TINEMU.COM - Su-lam sendiri merasa serba susah, tapi Beng Bing-sia bersikap sewajarnya saja sehingga suasana tidak terlalu kaku. Su-lam lantas menghaturkan terima kasih kepada pertolongan Bing-sia tempo hari serta menceritakan pengalamannya di Mongol tempo hari.  Akhirnya ditambahkannya, “Sungguh malang ayahku telah dicelakai musuh, untung adik Wan telah merawatnya sehingga kami ayah dan anak sempat bertemu pada saat terakhir.”

Mendengar itu Bing-sia menjadi lebih jelas bahwa hubungan Su-lam dan Nyo Wan pasti tidak hanya “kakak beradik” saja, hatinya rada masam, tapi bergirang juga bagi mereka. Pikirnya, “Nona Nyo ini berasal dari keluarga ternama, cantik lagi pandai. Dia memang pasangan yang paling cocok dengan Su-lam.”

Tengah bicara, tiba-tiba di tengah semak rumput terdengar sana suara orang merintih. Kiranya adalah seorang Busu Sehe terluka parah dan sedang meronta menanti ajalnya.
Hati To Hong tergerak. Segera ia mendekati Busu itu dan diseret keluar, diberinya obat luka padanya, lalu bertanya, “Aku ingin tanya padamu, kau harus mengaku terus terang.”

Karena diberi obat, Busu itu mengira jiwanya dapat diselamatkan, maka ia lantas menjawab, “Silakan nona tanya, apa yang kuketahui tentu akan kukatakan.”

“Lama ini kemarin berada bersama seorang Han yang bernama Eng jay, guru Eng Jay bernama Yang Thian-lui, apakah kau tahu?” tanya To Hong. 

“Tahu,” jawab Busu itu. “Yang Thian-lui adalah jago terkenal dinegeri Kim, meski kami tinggal jauh di Sehe sini juga sudah lama mendengar namanya.”

“Nah, yang hendak kutanyakan adalah soal ini. Bukankah Mongol dan Kim sudah mulai perang, tapi mengapa Yang Thian-lui sebagai jago Kim malah mengirim anak muridnya bergaul dengan Lama negeri musuh?”

“Ini memang suatu rahasia besar. Lantaran nona sangat baik padaku, biarlah kuceritakan semuanya. Yang Thian-lui adalah manusia yang selalu mengikuti arah angin, pengaruh
Mongol sekarang sangat besar, maka diam-diam Yang Thian-lui sudah mengadakan hubungan rahasia dengan Cepe, suah siap untuk memberontak di kotapraja, Kim bilamana pasukan
Mongol sampai dibenteng ibukota Kim itu.”

“O, kiranya begitu. Tapi mengapa kau pun berada bersama mereka? Jangan-jangan kaupun sudah siap menjadi mata-mata mereka di negeri Sehe sini.”

Wajah Busu itu menjadi merah, sahutnya dengan gelagapan, “Hamba hanya ....... hanya seorang pelaksana saja, apa yang kulakukan adalah terpaksa.”

Tiba-tiba Su-lam ikut bertanya, “Kabarnya pasukan Mongol akan dialihkan ke barat untuk menyerbu negeri kalian ini, apakah betul?”

“Kiranya kongcu juga tahu?” jawab Busu itu terkejut.

Padahal Li Su-lam hanya menerka saja berdasarkan kenyataan pasukan Mongol ditempatkan di Liong-sah-tui serta menurut gerak gerik pasukan musuh dan ternyata lantas terbukti dari pengakuan Busu Sehe itu.

“Rupanya kau juga sama-sama pengkhianat yang menjual negara untuk kepentingan sendiri macam Yang Thian-lui,” jengek To Hong.

Keruan Busu itu ketakutan. “Nona, engkau mengatakan mau mengampuni jiwaku!” pintanya.

Halaman:

Editor: Dedy Tri Riyadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (198)

Selasa, 26 September 2023 | 09:00 WIB

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (197)

Senin, 25 September 2023 | 09:00 WIB

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (196)

Minggu, 24 September 2023 | 09:00 WIB

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (195)

Sabtu, 23 September 2023 | 09:00 WIB

Auman Sang Singa Tua

Jumat, 22 September 2023 | 18:23 WIB

Lantunan Buku Harian Dido

Jumat, 22 September 2023 | 18:05 WIB

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (194)

Jumat, 22 September 2023 | 09:00 WIB

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (193)

Kamis, 21 September 2023 | 09:00 WIB

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (192)

Rabu, 20 September 2023 | 09:00 WIB

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (191)

Selasa, 19 September 2023 | 09:00 WIB

Lili Tak Mampir ke Moskow

Senin, 18 September 2023 | 19:09 WIB
X