• Selasa, 26 September 2023

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (83)

- Sabtu, 3 Juni 2023 | 09:00 WIB
cover cerbung (Istimewa)
cover cerbung (Istimewa)

TINEMU.COM - Di tengah pertempuran kacau serta mengamuknya angin puyuh, terjadi pula pemberontakan di antara kawanan tawanan dan sama berusaha melarikan diri. Kesempatan yang baik itu pun digunakan Nyo Wan untuk lari.

Memangnya kepandaiannya tidak lemah, ditambah ginkangnya sangat hebat, di tengah kekacauan itu dia dapat menyingkirkan perintang-perintangnya dan berhasil meloloskan diri. Dalam kegelapan sukar dibedakan kawan atau lawan, ia tidak berani lari ke tempat yang banyak orangnya, tapi menuju ke tanah pegunungan yang sunyi. Sementara itu angin kencang sudah mulai mereda.

Dengan bingung Nyo Wan memandang sekitarnya sambil berpikir, “Entah bagaimana keadaan engkoh Lam? Aku tidak kenal jalan di sini, bagaimana baiknya sekarang?”

Selagi serba susah, tiba-tiba dilihatnya seorang berlari datang dengan cepat luar biasa, tampaknya ginkang pendatang ini tidak kalah daripada Nyo Wan sendiri. Keruan ia terkejut, disangkanya musuh. Pedangnya sudah hilang ketika tertawan musuh, belatinya juga sudah jatuh ketika lari tadi, sungguh runyam menghadapi lawan tangguh tanpa senjata.

Baca Juga: Bahas Buku Bisnis : The Pyramid Principle karya Barbara Minto

Di tengah kecemasan Nyo Wan, sementara pendatang itu sudah berada di depannya. Di luar dugaan pendatang ini ternyata seorang pemuda tampan dengan perawakan yang gagah, tampaknya bukan orang jahat. Yang lebih aneh, sudah pasti Nyo Wan tidak pernah lihat pemuda ini, tapi rasanya seperti sudah kenal mukanya.

Pemuda tampan itupun cukup sopan, sampai di depan Nyo Wan lantas memberi hormat dan menyapa, “Maaf, aku khawatir nona tak bisa terhindar dari bahaya. Sekarang nona tampaknya tak apa-apa bukan?”

“Siapa kau?” tanya Nyo Wan dengan ragu-ragu.

“Aku she Toh bernama Hiong,” jawab pemuda itu.

“Dari mana kau mengetahui aku terancam bahaya?” tanya Nyo Wan pula.

Pemuda itu tidak menjawab, tapi mengeluarkan sebilah belati yang ada bekas kotoran darah, belati itu diangsurkan kepada Nyo Wan dan berkata, “Ini milik nona bukan? Nona telah melawan musuh secara ksatria, sungguh aku sangat kagum.”

Baca Juga: Pengin Kaya Raya? Baca Buku I Will Teach You to be Rich karya Ramit Sethi

Baru sekarang Nyo Wan sadar tentang apa yang terjadi tadi. Katanya, “O, kiranya kau adalah orang yang menolong aku tadi.” Cepat ia mengucapkan terimakasih pula.

“Tadi akupun mencampurkan diri di tengah kaum tawanan, untung angin puyuh berjangkit secara kebetulan sehingga usahaku berhasil. Kita sama-sama senasib, adalah pantas saling memberi pertolongan. Eh, belum kutanyakan nama nona yang terhormat, sudikah memberitahu?”

Lalu Nyo Wan mengatakan namanya sendiri.

Halaman:

Editor: Dedy Tri Riyadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (198)

Selasa, 26 September 2023 | 09:00 WIB

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (197)

Senin, 25 September 2023 | 09:00 WIB

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (196)

Minggu, 24 September 2023 | 09:00 WIB

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (195)

Sabtu, 23 September 2023 | 09:00 WIB

Auman Sang Singa Tua

Jumat, 22 September 2023 | 18:23 WIB

Lantunan Buku Harian Dido

Jumat, 22 September 2023 | 18:05 WIB

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (194)

Jumat, 22 September 2023 | 09:00 WIB

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (193)

Kamis, 21 September 2023 | 09:00 WIB

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (192)

Rabu, 20 September 2023 | 09:00 WIB

Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (191)

Selasa, 19 September 2023 | 09:00 WIB

Lili Tak Mampir ke Moskow

Senin, 18 September 2023 | 19:09 WIB
X