TINEMU.COM - Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel) menerapkan upaya pencegahan stunting dengan One Day One Egg. Salah satu langkahnya yang sudah terealisasi yaitu Mpok Darti (Kelompok Sadar Stunting).
Mpok Darti merupakan kelompok kerja beranggotakan pendamping KPM PKH (Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan) terpilih yang ada di setiap Desa/Kelurahan.
Fungsi Mpok Darti sebagai penggalang kampanye kesadaran masyarakat agar sadar stunting yang aktivitasnya paralel dengan Implementasi Bantuan Tunai Bermasyarakat Program Keluarga Harapan (PKH).
Baca Juga: Poster dan Trailer Film Kartu Pos Wini Diluncurkan, Tayang di Bioskop 6 April 2023
Mpok Darti ini juga merupakan sebuah inovasi dari Dinas Sosial Kabupaten Barru dalam upaya mengakselerasi penurunan angka stunting melalui perubahan perilaku hidup sehat dengan pendekatan sensitif berbasis masyarakat.
“Tugas Mpok Darti ini melakukan pendampingan pada anak yang stunting, kemudian memberikan edukasi dengan baik bersama Tim Penggerak PKK kepada orang tua dan dipastikan asupan telurnya masuk ke anak yang terkena stunting” tutur Bupati Kabupaten Barru Surdi Saleh
Setiap Desa/Kelurahan di Kabupaten Barru memiliki 6 orang Mpok Darti yang akan mendampingi anak/balita stunting secara langsung ke rumahnya untuk mendapatkan asupan telur sehari 1 buah hingga telurnya dimakan selama 2 bulan, sampai anak yang didampingi tersebut sembuh dari stunting.
Baca Juga: Skenario 'Tulang Belulang Tulang' Hasil Program Indonesiana Film Segera Diproduksi
Langkah ini sudah berhasil menurunkan angka stunting di Kabupaten Barru, seperti di Desa Lampoko dari jumlah 230 anak/balita yang terkena stunting 22 anak (10%) menjadi 15 anak (7%).
“Pak Bupati dan Ibu Bupati Kabupaten Barru ini luar biasa hebat, menggerakan kelompok-kelompok masyarakat seperti Mpok Darti ini, bisa memberikan protein hewani (telur) untuk anak yang stunting dan bener-bener masuk ke mulutnya, itu yang paling susah,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
“kadang-kadang kita kasih telurnya kemudian gak dimakan sama anaknya, dan ini beliau hebat, pelaporannya juga bagus,” imbuh Menkes dalam peninjaun Posyandu Kembang Sepatu dan Puskesmas Padongko di Kabupaten Barru Sulawesi Selatan pada Rabu, 8 Maret 2023.
Baca Juga: Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadan pada 22 Maret 2023
Evaluasi dari langkah Mpok Darti ini tersusun dengan baik, setiap Mpok Darti yang mendampingi anak stunting akan membuat laporan seperti mengirimkan foto proses anak memakan telur setiap harinya ke grup WA Ayo Makan Telur Desa/Kecamatan dan kemudian dilaporkan ke Kabupaten.
Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Hasanti mengatakan, setelah mendistribusi telur kemudian dievaluasi. Mpok Darti akan memfoto anak yang sedang makan telur, kemudian dia kirim ke perangkat desa, lalu dikirim dirinya.
Artikel Terkait
Cegah Stunting dengan Teknologi Nuklir
UGM dan Danone Luncurkan Buku Seri Cegah Stunting
STUNTECH, Aplikasi Deteksi Dini Stunting Karya Mahasiswa UGM
Hari Gizi Nasional 2023 Usung Tema Protein Hewani Cegah Stunting
Cukai Rokok bisa Cegah Stunting, Dekan FEB UI Jelaskan Penelitiannya yang Viral