TINEMU.COM - Real Masjid menggelar Kajian Dialog Agama bersama Imam dan Khatib Masjid Ar-Ribbat San Diego California Amerika Serikat (AS) Syekh Abu Yusuf Uthman bin Farooq al-Yusufzai atau lebih dikenal dengan nama Syekh Uthman bin Farooq. Kajian Dialog Agama tersebut bertempat di Auditorium Real Masjid di Jalan Pajajaran (Ring Road Utara) No.17, RW.2, Gandok, Condongcatur, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Arif Wahyudi selaku Humas Real Masjid mengatakan bahwa tema dari dialog agama yang diselenggarakan ini adalah 'Moderasi Beragama Menjadi Sarana Mewujudkan Kemaslahatan Kehidupan Beragama dan Berbangsa Yang Harmonis, Damai, dan Toleran Bagi Indonesia Maju.'
Menurut Arif, "Esensi dari kajian ini adalah memanusiakan manusia. Karena setiap pemeluk agama mesti mengamalkan ajaran agamanya yang ramah, bukan yang marah. Menunjukan agama yang merangkul, bukan memukul. Agama yang tidak menghina, tapi membina."
"Moderasi beragama sendiri adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam bingkai kehidupan bersama," imbuhnya dalam keterangan tertulis pada Kamis, 23 Maret 2023.
Pemerintah sendiri, kata Arif, saat ini tengah gencar mengupayakan penguatan moderasi beragama yang menjadi salah satu program untuk menangkal paham atau ideologi transnasional masuk ke negara Indonesia.
Baca Juga: Ngabuburit yang Bukan Sekadar Buang Waktu

Menurut dia, setidaknya ada tiga tantangan yang harus dihadapi oleh upaya pemerintah ini, yang pertama adalah berkembangnya cara atau sikap, maupun perilaku beragama yang ekstrem dan mengabaikan martabat kemanusiaan.
Kedua, berkembanganya klaim kebenaran subjektif dari tafsir diinternal masing masing kelompok agama. "Beberapa kelompok menolak perbedaan dan mengklaim sistem yang mereka bawalah yang paling benar padahal warna-warni perbedaan pemahaman mestinya menjadi sebuah kekayaan budaya yang luar biasa", katanya.
Tantangan ketiga adalah berkembangnya cara pandang, sikap dan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan dan budaya.
Lebih lanjut Arif menyampaikan, ada empat indikator yang menjadi tolok ukur dalam moderasi beragama, yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, antikekerasan, dan adaptif terhadap tradisi lokal.
Baca Juga: Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (12)
Artikel Terkait
Ngabuburit yang Bukan Sekadar Buang Waktu
Hadits Rasulullah SAW tentang Istimewanya Puasa Ramadan
Haruskah Mandi Wajib Sebelum Puasa Ramadan?