• Selasa, 26 September 2023

Ternyata Baru 2,8 Persen Masyarakat Indonesia Menggosok Gigi Secara Benar

- Rabu, 13 September 2023 | 10:11 WIB
Raisa Andriana dan Hamish Daud, brand ambassador pepsodent dalam peringatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023. (Humas UGM/Donnie)
Raisa Andriana dan Hamish Daud, brand ambassador pepsodent dalam peringatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023. (Humas UGM/Donnie)

TINEMU.COM - Menggosok gigi atau menyikat gigi dengan cara yang benar merupakan salah satu cara untuk mencegah berbagai masalah kesehatan gigi dan mulut. Sayangnya, sebagian besar masyarakat Indonesia belum menggosok gigi dengan benar.

”Hanya 2,8 persen masyarakat yang telah menggosok gigi dengan benar dan dilakukan setidaknya dua kali sehati di waktu sebelum tidur dan sesudah sarapan,” jelas Head of Profesional Marketing Personal Care Unilever Indonesia, drg. Ratu Mirah Afifah dalam peringatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023.

Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menggosok gigi yang benar ini berpengaruh terhadap tingginya masalah gigi dan mulut. Salah satunya adalah gigi berlubang/karies yang mencapai 88 persen.

Baca Juga: Metode Water Mist Spraying Dilanjutkan untuk Bersihkan Udara di Jakarta

Hal tersebut semakin diperparah dengan rendahnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan gigi mulutnya ke dokter gigi secara rutin setiap tahunnya.

“Ternyata 95,5 persen masyarakat Indonesia mengaku tidak pernah ke dokter gigi selama setahun,” ungkapnya dalam kegiatan pemeriksaan dan perawatan gigi gratis bagi 750 siswa sekolah dasar dan anak berebutuhan khusus dan masyarakat di DIY dalam rangkaian kegiatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023 di FKG UGM, Selasa, 12 September 2023.

Ratu Mirah menambahkan tren konsumsi gula masyarakat yang kian meningkat setiap tahunnya. Bahkan diproyeksikan hingga akhir tahun 2023 tahun konsumsi gula di masyarakat naik hingga 9 persen dibanding tahun 2019. Hal ini tentunya menjadi persoalan serius yang harus menjadi perhatian bersama untuk mewujudkan kesehatan gigi masyarakat.

Baca Juga: Mahasiswa UGM Kembangkan Tecobator Gama Untuk Tingkatkan Umur Simpan Madu Nabati Kelapa

“Kita tidak bisa sepenuhnya menghindari gula. Namun konsumsinya bisa dibatasi dan dibarengi dengan perilaku menyikat gigi yang benar dan rutin berkunjung ke dokter gigi,” paparnya.

Dekan FKG UGM sekaligus ketua AFDOKGI, Prof. drg. Suryono, S.H., M.M., Ph.D., menyampaikan pentingnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menyikat gigi dengan benar. Menyikat gigi tidak boleh dilakukan secara asal.

Misalnya, pemilihan sikat gigi sesuai dengan ukuran mulut, menggosok gigi dengan lembut, dan jenis bulu sikat disesuaikan dengan kondisi gigi dan gusi.

Baca Juga: 10.300 Orang Lolos Menjadi PPPK di Kementerian Agama, Pengumuman Bisa Dicek di Aplikasi Pusaka

“Kalau bisa pilih bulu sikat yang lebut karena kalau yang keras bisa merusak atau mengikis lapisan email gigi,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa perilaku membersihkan gigi dengan baik dan benar sebaiknya ditanamkan sedini mungkin oleh keluarga. Dimulai dengan pembiasaan untuk menyikat gigi setidaknya dua kali sehari pada anak-anak.

Halaman:

Editor: Setiyo Bardono

Sumber: Humas UGM

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KOPISISA Purworejo Luncurkan Buku Sekop(y)or Puisi Humor

Minggu, 24 September 2023 | 13:49 WIB

BSIP Luncurkan Logo Baru, Ini Makna dan Filosofinya

Rabu, 20 September 2023 | 17:11 WIB
X