Pakar UGM Tak Rekomendasikan Gorengan Untuk Menu Buka Puasa

- Senin, 27 Maret 2023 | 09:52 WIB
Ilustrasi gorengan. Pakar UGM tidak merekomendasikan gorengan untuk menu buka puasa.  (Freepik.com)
Ilustrasi gorengan. Pakar UGM tidak merekomendasikan gorengan untuk menu buka puasa. (Freepik.com)

TINEMU.COM - Aneka gorengan menjadi menu favorit bagi sebagian besar orang untuk santapan berbuka puasa di bulan Ramadan. Dietisien FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM), Tony Arjuna tidak menyarankan gorengan dikonsumsi sebagai menu buka puasa.

“Aneka gorengan sangat tidak direkomendasikan untuk berbuka karena komposisinya dominan karbohidrat dan lemak tidak sehat,”ungkap Tony pada Senin (27/3).

Tony menyebutkan proses pengolahan gorengan biasanya menggunakan minyak yang telah dipakai secara berulang-ulang. Kondisi tersebut menjadikan minyak sebagai sumber kolesterol yang sebenarnya tidak ideal untuk digunakan.

Baca Juga: Cerbung : Pahlawan Padang Gurun (16)

“Kan jarang yang ada gorengan yang 1-2 kali pakai ganti minyaknya. Kebanyakan minyak yang digunakan itu sudah dipakai berkali-kali dan jadi model sumber kolesterol,” paparnya.

Selain mengandung lemak tidak sehat, Tony menjelaskan gorengan juga tersusun dari karbohidrat sederhana. Karbohidrat jenis ini sifatnya cepat dibakar dan dicerna oleh tubuh.

Kondisi tersebut menjadikan kadar gula darah dalam tubuh menjadi cepat turun sehingga membuat cepat merasa lapar.

Baca Juga: Presiden Jokowi Terima Gus Yahya, Tindak Lanjuti Kegiatan 1 Abad NU

“Berbuka dengan yang manis sebenarnya juga tidak terlalu ideal karena karena cepat menaikan gula darah dan turunnya juga cepat sehingga mudah merasa lapar kembali,” jelasnya.

Ia merekomendasikan menu berbuka puasa dengan mengonsumsi jenis karbohidrat kompleks. Karena karbohidrat kompleks yang lebih lambat dicerna oleh tubuh sehingga kenyang lebih lama dan tidak cepat merasa lapar.

Ia mencontohkan jenis karbohidrat kompleks yang baik dikonsumsi saat berbuka puasa adalah buah-buahan.

Baca Juga: Serius, Rasulullah SAW Pernah Kena Prank?

“Kalau makan besar baiknya yang dikonsumsi yang dominan proteinnya karena pengolahan dalam tubuh lebih pelan dan menaikkan gula darah dalam tubuh secara perlahan,” tuturnya.***

Editor: Setiyo Bardono

Sumber: Humas UGM

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bahasa Indonesia di Dunia

Minggu, 4 Juni 2023 | 13:18 WIB

Keberadaan Ikan Wader di Alam Terancam Punah

Selasa, 9 Mei 2023 | 16:44 WIB

Bunga Bangkai Kembali Mekar di Kebun Raya Cibodas

Kamis, 27 April 2023 | 15:52 WIB

Mau Jadi Pengusaha? Yuk Daftar Wirausaha Merdeka

Selasa, 11 April 2023 | 11:56 WIB
X