TINEMU.COM - Sudah 77 tahun merdeka, namun dunia pendidikan Indonesia masih konsisten menempati peringkat terbawah dalam berbagai survei pendidikan tingkat internasional.
Direktur Jenderal Vokasi Kemendikbudristek Periode 2019-2022, Wikan Sakarinto mengungkapkan hal tersebut dalam Seminar dan Peluncuran Modul MBKM di SEVIMA Platform di Auditorium LPP Yogyakarta pada Jumat, 25 November 2022.
Survei PISA misalnya, menyebutkan hampir 90% siswa Indonesia memiliki tingkat kemampuan berpikir yang rendah bahkan sangat rendah. Survei Martin Prosperity Institute juga menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara paling tidak kreatif di dunia.
Baca Juga: Kuatkan Korban Gempa Cianjur, KAI dan BUMN Berikan Trauma Healing
“Jangankan dibandingkan dengan Singapura atau Malaysia, peringkat pendidikan kita bahkan jauh di bawah negara-negara Afrika seperti Maroko. Hasilnya, hoax mudah menyebar, dan perusahaan mengeluh karena tidak cocok apa yang dibutuhkan industri dengan yang diluluskan sekolah dan kampus,” ungkap Wikan.
Belajar Tanpa Passion
Akar masalah dari jebloknya pencapaian dunia pendidikan Indonesia, menurut Wikan, terletak pada ketiadaan passion atau semangat dalam diri pelajar, saat bersekolah maupun berkuliah. Tak sedikit pelajar yang akhirnya mengikuti pelajaran karena terpaksa, bukan karena keinginan sendiri.
Wikan mengisahkan pengalamannya pribadi saat berkuliah. Awalnya ia bercita-cita menjadi Insinyur dan berkuliah sarjana (S1) di Universitas Gadjah Mada. Namun sayang nasib mengantarkannya menjadi Mahasiswa Diploma 3 (D3) Teknik Mesin. Karena paksaan dan diterima di jurusan yang tidak diminatinya, Wikan akhirnya belajar tanpa semangat.
Baca Juga: Momentum Hari Guru Nasional, Kemenag Rilis Pusaka Super Apps untuk Integrasikan Layanan
Artikel Terkait
Tips Sukses Berkarir bagi Mahasiswa Jurusan IT ala CEO SEVIMA
Tips Anti Jadi Pengangguran Setelah Lulus Sarjana ala Rektor UNU Yogyakarta
Hadapi Ancaman Resesi 2023, Pakar UGM Bagi Tips Pengelolaan Keuangan
Tips Pecahkan Urusan Administrasi Kampus ala Rektor UM Bulukumba dan Dicky SEVIMA
Sambut Muktamar Muhammadiyah, Ini Tips Bagi Kampus dan Santri Hadapi Era Digital