TINEMU.COM - Pada masa lalu, orang-orang menuju kios koran atau perempatan jalan saat dunia sedang sibuk dan marak dengan sepak bola. Mereka ingin membeli tabloid Bola.
Para pembaca ingin mengetahui pelbagai informasi, pendapat, dan biografi berpusat sepak bola. Tabloid itu telah tamat. Kita bernostalgia saat membuka halaman-halaman dengan berdebar. Sepak bola selalu tema terpenting. Girang bila mendapat hadiah poster pemain pujaan.
Orang-orang mengaku puas berpikiran sepak bola bila telah membaca tabloid Bola. Tabloid menjadi referensi untuk menonton di depan televisi atau membuat percakapan bersama teman-teman. Tabloid terbukti “mencerdaskan”, sebelum berlimpahan informasi di internet.
Baca Juga: Kaum (Pemuja) Buku
Orang rutin membaca tabloid Bola bisa dianggap membuat album pengetahuan atau sejenis ensiklopedi di kepala. Mereka terus mendapat hal-hal baru, selain mengingat hal-hal lama.
Perkembangan sepak bola di dunia diketahui untuk dipikirkan sambil rajin menonton pelbagai liga atau Piala Dunia. Imbuhan atau bandingan diperoleh dari halaman-halaman Kompas, Jawa Pos, dan Tempo. Dulu, orang-orang suka sepak bola berarti pembaca.
Di tangan mereka, ada koran, tabloid, majalah, atau buku. Pemandangan membuktikan sepak bola itu bacaan. Mereka memang mula-mula penonton tapi membentuk diri sebagai pembaca.
Renungan bertambah saat mereka membaca esai-esai buatan Abdurrahman Wahid, Emha Ainun Nadjib, Sindhunata, dan lain-lain. Kita menduga sepak bola di Indonesia “berkembang” di bacaan, berkembang cepat ketimbang di lapangan.
Baca Juga: Opini: Doa dan Tenis
Pembenaran sepak bola sebagai bacaan ada di hadapan kita. Buku tiga jilid berukuran besar dan berat. Buku itu berjudul Ensiklopedia Sepak Bola (2015). Sampul di depan menampilkan sosok-sosok besar dalam sepak bola dunia. Kita melihat Ronaldo, Messi, Ronaldinho, Ozil, dan lain-lain.
Artikel Terkait
Piranti Makan Ramah Lingkungan dari Pelepah Pinang
Badan Geologi: Aktivitas Gunung Gede Masih Normal Pascagempa Cianjur
Alat Penjernih Minyak Jelantah Tingkatkan Kualitas Kerupuk
Rencanakan Kehamilan dengan Menghitung Masa Subur